Manusia dan pandangan hidup
Dalam kehidupan di dunia ini banyak sekali pandangan hidup manusia
terhadap sesuatu hal yang di anggap berhubungan dengan adanya manusia di
dunia ini contohnya seperti :
1. Pandangan hidup manusia pada zaman MANUSIA MONYET
Puluhan ribu tahun lalu, dimasa yang masih gelap gulita untuk ingatan
kita sekarang, ketika mungkin kepulauan Indonesia masih besartu antara
satu dengan lainnya, juga dengan Filipina dan benua Asia bahwa mungkin
juga dengan Australia, menurut seorang ahli hiduplah disini, dekat desa
Trinil, makhluk setengah hewan setengah manusia, yang oleh ilmu
dinamakan pithecantropus erectus, manusia monyet. Di belahan bumi lain
seperi di Tiongkok Utara, Afrika Selatan, serta Eropa Selatan dan Tengah
ditemukan juga mahluk semacam itu.
Semenjak Charles Darwin, banyak sekali para ahli biologi (ilmu hayat)
mendapatkan pandangan dan kesimpulan baru yang bertentangan dengan
kepercayaan yang ditaati oleh agama selama ini tentang asal-usul dan
hari akhir manusia di bumi kita yang kecil dan sama sekali tak berarti,
kalau dibandingkan dengan besarnya pelbagai bintang diantara jutaan
bintang di alam raya kita ini, di Universe kita ini.
2. Pandangan hidup manusia INDONESIA SEDERHANA
Kita kembali kepada alam kita di Indonesia tadi serta kembali mengamati
penghuninya! Maka sekarang pun Indonesia masih dapat menyaksikan manusia
pada tingkat yang serendah-rendahnya, yang berada di antara jenis hewan
yang paling tinggi derajatnya, seperti orang utan, dengan pelbagai
penduduk manusia di gunung serta hutan rimba raya Indonesia.
Orang Kubu yang masih berkeliaran di hutan rimba Sumatera Selatan, orang
Semang di Malaya dan banyak orang Dayak di hutan Kalimantan seperti
banyak orang Irian (Papua) masih bisa mendapatkan semua keperluan
hidupnya daripada Alam sekitarnya. Mereka belum lagi terpaksa
mengerahkan otaknya dan tenaga untuk bertanam, bertukang atau berdagang,
untuk mendapatkan makanan dan pakaian yang diperlukannya atau untuk
memperoleh senjata buat membela diri mereka terhadap hewan atau pun
manusia buas yang lainnya. Buah dari pohon di berlainan tempat dan
musim, binatang liar dan ikan yang terdapat di sana-sini cukup untuk
menjamin hidup mereka. Kulit dan daun kayu cukup untuk menutupi bagian
badan yang perlu mereka tutupi. Dahan, ranting, dan daun kayu yang
dibikin seperti sarang, tinggi di atas pohon, cukup pula untuk memberi
sekedar perlindungan terhadap hujan, panas dan bahaya musuh.
Gambaran di atas kurang lebih memang masih terdapat pada beberapa bagian
di kepulauan Indonesia. Ini saya majukan untuk memberi penjelasan,
betapa dekat dan eratnya hubungan alam dan manusia. Alam Indonesia yang
kaya raya ini tidaklah mendorong manusianya membanting tulang serta
memutar otak terus-menerus untuk mendapatkan makanan dan pakaian serta
memperoleh senjata dan perlindungan untuk membela diri terhadap binatang
buas atau alam yang kejam. Di mana keadaan alam belum lagi memaksa,
maka tenaga, kepandaian dan pengetahuan manusia itu tinggal tetap
seperti awalnya. Tetapi dimana keadaan alam dan masyarakatnya mengalami
perubahan, disana tenaga dan otak penduduk Indonesia menunjukkan juga
kesanggupan penuh terhadap segala macam kemajuan jasmani dan rohani yang
dikehendaki oleh alam dan masyarakat yang berubah itu. Sungguh besar
perbedaan alam jiwanya orang Indonesia asli, seperti orang Kubu, Semang,
Dayak, dan Irian seperti tergambar di atas tadi dengan alam-jiwanya
seorang Indonesia desa kota seperti tani, buruh, doker, insinyur, atau
pengacara. Tetapi dengan tiada sangsi dan bukan pula dengan maksud
memuji atau menghina, saya berani mengatakan bahwa orang Dayak atau
Irian pun jika berada dalam keadaan sama akan sanggup belajar sampai
mencapai apa yang bisa dicapai oleh suku bangsanya yang berada di desa
dan kota. Perbedaan orang Indonesia berada dengan yang sederhana
(primitive) bukanlah disebabkan oleh perbedaan sifat dan kesanggupan
sebagai manusia, melainkan disebabkan oleh perbedaan sekitar dan
keadaan. Dengan kata lain, disebabkan oleh kodrat pendorong.
Manusia dan pandangan hidup
Itu adalah pandangan hidup manusia terhadap sesuatu yang berhubungan
dengan kehidupan manuisa. Karena Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu is menentukan
masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa anti pandangan
hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat
atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam
waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan
terus menems, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.
Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk_yang disebut pandangan
hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.Apabila pandangan
hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu
organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi
itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika
organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara.
Pandangan hidup pada dasamya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita,
kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan
satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa
yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik
yang membuat manusia malunur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau
perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani,
dan kepercayaan kepakeyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur
dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Manusia dan Tanggung jawab
Pengertian Tanggung jawab menurut Al-Qur’an
Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia.
Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal.
Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila
kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam
diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan
diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung
jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing
individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan.
Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai
pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi
bersabda: “Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu.”
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab
personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain.
Allah berfirman: “Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia
kerjakan.” Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari
tanggung jawab. Kullukum râ’in wa kullukum mas’ûlun ‘an Ro‘iyyatih…..
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung
jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab
terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya
secara umum. Rasulullah bersabda: “Bani Adam tidak akan lepas dari empat
pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia
habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta,
dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa
ia amalkan.”
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan
(sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah
makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan
dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral
terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan
eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa
kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak
pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita.
Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain
akan berbuat adil pada kita.
Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia
lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia
tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin
Khattab, seorang pencuri tertangkap dan kemudian dibawa ke hadapan
khalifah. Beliau bertanya: “Mengapa kamu mencuri?”, pencuri itu menjawab
“Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya.” Khalifah Umar kemudian
menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran
dan bertanya “Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?” Khlaifah
menjawab “Karena ia telah berdusta kepada Allah.”
Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung
jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir
yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan.
Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan
manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan.
Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang
ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar.
“Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan
melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji
atom, maka ia akan melihatnya pula” (al Zalzalah 7-8).
Pengertian Tanggung jawab secara umum
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa
bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengabdian dan pengirbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan
kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan
penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan
yang di sengaja maupun tidak disengaja.Tanggung jawab juga berbuat
berarti berbuat sebagai perwujudankesadaran akan kewajiban.Seseorang
bertanggung jawab karena ada kesadaran ataupun keinsafan atau pengertian
atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak
lain.Timbulnya tanggung jawab ituh karena manusia ituh hidup
bermasyarakat dan hidupn dalam linkungan alam.Manusia tidak boleh
berbuat semaunya terhadap manusia lainnya dan terhadap alam
sekitarnya,manusia menciptakan
keseimbangan,keserasian,keselarasan,anatara sesama manusia dan
lingkungan.
Tanggung jawab bersifat kodrati artinya sudah menkadi bagian hidupan
manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.Dengan
demikian tanggung jawab dapat di liahat dari dua sisi,yaitu dari
sipihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan ia sendiri pula yang
harus memulihkan ke dalam keadaan baik.Dari sisin pihak lain apabia si
pembuat tidak mau bertanggung jawab pihak lain yang akan memeulihkan
baik dengan cara idividual atapun dengancara kemasyarakatan
Apabila di kaji taanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang
harus di pikul atau di penuhi sebagai akibat dari perbuatan yang
berbuat,atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain atau sebagai
pengabdian,pengorbanan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya) manusia berasa
bertanggung jawab bhwa ia menyadari akibat baik ataupun buruk
perbuatannya,dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengorbanan
atau pengbdian untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung
jawab perlu di tempuh memlalui pendidikan,penyuluhan,keteladanan,dan
takwa
terhadap Tuhan YME
Manusia ituh berjuang untuk memenuhi keperluannya sendiri atau keperluan
pihak lain.Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau
menghadapi linkungan alam.Dalam usahanya itu juga manusia menyadari
bahwa ada kekutan lain yang ikut menentukan yaitu kekusaan Tuhan.Oleh
karena itu tanggung jawab harus di miliki dalam setiap manusia agar
merka men yadari apa-apah yang harus di lakuakn harus mempertanggung
jawabkan semua pah yang hrus di kerjakan.Dengan adanya Tanggung jawab
hidup lebih berarti dan lebih mempunyai tujuan hidup
Macam-macam Tanggung Jawab
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian
sebagai manusia prbadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan menganai dirinya sendiri menunrut sifat dasarnya manusia
adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena
merupakan seorang pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan
dan angan angan masnusia berbuat dan bertindak.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri ,
ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkun nama baik keluarga tapi
ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan
kehidupan
c. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanoa bantuan omanusia lain,
sesua dengan kedudukannya sebagai mahluk social. Karena membutuhkan
manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
Sehingga mdengan demikian manusia disisni merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain
agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah
apabila segala tingkat lkau dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan
kepada masyarakat.
d. Tanggung jawab kepada Bangsa/Negeri
Bahwa setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara dalam berpikir,
berbuat, bertindak, ertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau
ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat
semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lpas
daei hukuman hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suco
melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut
akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan yang keraspun
manusia masih juga tidak menghiraikan maka Tuhan akan melakukan kutukan.
Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan. Berarti menginggalkan
tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai
penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus
berkorban.
Manusia dan Kegelisahan
selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik
intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti
saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup
di dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti
tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak senang tidak sabar,
cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang
dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan
kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami ketegang
adalah dari tingkah lakunya. tingkah laku yang bagaimana? umumnya
seorang yang sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia
lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang
kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang
yang melihatnya.
“Sigmon Freud”seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga
macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan,
kcemasan neoritik dan kecemasan moril
A) kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami
oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked
karenanya. sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami kejadian
penjambretan ketika ia sedang berjalan di suatu wilayah tertentu. ketika
wanita tersebut diajak kembali ke tempat tersebut ia akan menjadi
gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.
B) Kecemasan Neoritis
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut
akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga
menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan
suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah
kenyataan. sebagai contohnya ayah dinar akan dipindahkan ke kota lain
dan mereka sekeluarga harus pindah ke kota tersebut. kecemasan neoritis
dinarpun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya.
dinar membayangkan bahwa hidupnya di daerah tersebut akan tidak
sebahagia di tempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru tempat
dimana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang
terpencil yang jauh dari tempat hiburan, dimana dinar sudah terbiasa
untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya. hal tersebut
merupakan sebuah contoh dari kecemasan Noritis.
C) kecemasan moril
kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap
pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci,
dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.
rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu
secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu
alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan
mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus
asa.
PENYEBAB KEGELISAHAN
Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut
kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak
memperoleh perlindungan dan lain-lain.
contohnya:
beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta
akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima
pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka
langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang
miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita
tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak
ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan
terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan
beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan,
dan lain lain
CARA MENGATASI KEGELISAHAN
mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita
sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap
tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi.
sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah
dengan berserah diri kepada tuhan.
KETERASINGAN
keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata
dasar terasing. kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang,
sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan
dari yang lain atau terpencil. jadi kata keterasingan berarti hal-hal
yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau
terpisah dari yang lain. penyebab orang berada dalam posisi terasingkan
adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan
oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga
ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.
Pengertian Manusia dan kegelisahan dalam arti lain
Berarti berkaitan erat dengan diri pribadi manusia tersebut sehingga
mengapa dia menjadi gelisah. Hal tersebut dicontohkan dengan seorang
siswa S.M.U yang merasa takut dan gelisah ketika duduk bersebelahan
dalam bus kota dengan seorang laki-laki berwajah sangar, berjerawat dan
berambut gondrong serta memakai anting sebelah dan berpakaian lusuh dan
tidak rapi. Dalam hal ini dia merasa gelisah karena tidak memahami
status asli dari laki-laki tersebut apakah dia orang baik atau orang
jahat.
Dalam masyarakat modern sendiri, individu sering mengalami
kegelisahan atau yang sering juga disebut dengan stress dimana hal
tersebut bisa saja terjadi bila individu merasa kekurangan dari segi
materi dan selalu merasa gelisah dan berprasangka jangan-jangan materi
tersebut sudah diambil oleh orang lain dan selalu merasa kekurangan.
Untuk mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai agama
seperti bersikap Qana’ah (berpikir positif) sehingga ketidaktenangan dan
ketidaksabaran alias kecemasannya dapat dikurangi dengan berdo’a
kepadaTuhan serta berusaha keras untuk mengatasi hal yang membuatnya
menjadi gelisah.
Keterasingan bisa jadi merupakan perilaku Sosiopatik yang
tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan
tidak bisa hidup sendiri. Alienasi/keterasingan atau pengasingan diri
bisa jadi dikarenakan dalam proses berdaptasinya terhadap situasi
(retreatism) seseorang tersebut menolak tujuan-tujuan yang disetujui
maupun cara-cara pencapaian tujuan itu dan menimbulkan sikap apatis. Hal
tersebut dicontohkan oleh seorang ayah yang tidak mau menerima
kesulitan dalam keluarganya sehingga menenangkan diri dengan minum-minum
hingga mabuk dimana hal ini abnormal dan perilakunya tadi jelas-jelas
melepaskan diri dari tanggung jawab sebagai kepala kelurga. Selain itu
perlu juga dilihat apakah seseorang itu mengalami keterasingan karena
menurutnya masyarakat dimana ia berada sudah mengalami anomie.
Manusia dan Harapan
Harapan yang berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan
hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka
perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena
usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke
dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah
suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu
manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia
lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani
maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup
bergaul dengan manusia lain, yakni dengan dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma
dalam din manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya
menangis, bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan
dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan,
misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya
orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak
juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton
tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bennacani-macant kebutuhan
hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas :
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan
manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas,
baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah
membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda
minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan
diam setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin
dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang
nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka
tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang
anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok
menganggap Reny masih kecil raja, semua diatur!” Itu suatu pertanda
bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.
Status
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia
hidup. Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak
siapa, mengapa aku ini dilahirkan”. Dan bagian lirik itu kita dapat
mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bumi ini tentu
akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam
keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu
penting, karena dengan status orang tahu siapa dia.
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan
keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia
mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui
kehebatannya.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang
mendambakannya, karena ia mempunyai anti khusus bagi hidupnya. la
merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
opini
bagi saya, setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup dengan jalan
pikirannya masing-masing. karena setiap makhluk sosial adalah penilai
sehingga akan timbul suatu pandangan terhadap hidup kita. kita sebagai
manusia harus menyikapi pandangan hidup kita dengan positif, karena
jalan kebahagiaan hidup kita bisa berasal dari sugesti yang kita
ciptakan sendiri.
apabila kita membuat sugesti negatif kepada pandangan hidup kita, hidup kita pun akan terasa seperti menjadi beban.
maka berpikirlah positif, buat pandangan hidup kita seindah mungkin dan
jangan pernah lupa beribadah dan berdoa kepada ALLAH subhanahuwata’ala
karena sesungguhnya Tuhan lah yang menentukan takdir kehidupan kita
meskipun pandangan hidup kita pun membantu mempengaruhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar